GDRG Home

THE GOLD DINAR RESEARCH GROUP

Universiti Sains Malaysia, Penang

About Us | Members | Activities | Articles | Photo Gallery | The Dinar | Zakat | Mahr | Dinar Trade Network| Bookshop | Links | Announcements | Contact Uss

 

Back to News
page 1, page 2, page 3
page 4
Penelefon Gelap Teror Pusdai Jabar

Isu Bom Mengagetkan Para Peserta Seminar

PIKIRAN RAKYAT 03/11/2002

 

 

BANDUNG, (PR).- Peserta seminar "Dinar Dirham" dan Rakorwil Ikatan Cendekiawan Muslim se-Indonesia (ICMI) Jabar, di Bale Asri Pusdai Jabar, Jln. Diponegoro Bandung, Minggu (2/11), mendadak geger setelah adanya isu bom. Para peserta seminar dan rakorwil langsung diminta keluar dari dalam ruangan. Sebelumnya, barang bawaan mereka diperiksa satu per satu oleh aparat polisi dari Polres Bandung Tengah dan tim gegana Polda Jabar. Demikian pula dengan sudut-sudut dan dinding gedung Bale Asri diperiksa oleh tim gegana. Dengan demikian, peserta seminar dan rakorwil dievakuasi ke ruangan lain di lantai dua untuk melanjutkan acaranya.

Sekira satu jam kemudian, aparat Polri dan tim gegana memastikan keadaan aman karena tidak ditemukan satu benda pun yang mencurigakan sebagai bom.

Menurut salah seorang staf Bagian Administrasi dan Umum Pusdai H. Rachmat Wildan, S.E., isu bom itu bermula dari diterimanya informasi dari seseorang yang menelefon Pusdai Jabar. Saat itu, staf penerima tamu, Dra. Evie, menerima telefon dari seseorang yang menyatakan ada bom di bagian dalam ruang Bale Asri Pusdai Jabar. Selanjutnya, Evie menyampaikan informasi tersebut kepada pimpinan Pusdai Jabar dan panitia seminar.

"Sebagai sebuah antisipasi, akhirnya kami sampaikan informasi itu kepada aparat berwajib. Memang, kebetulan saat ada telefon, Ketua Umum ICMI Orpus H. Adi Sasono sedang ceramah," ujar Rachmat Wildan.

Dalam kesempatan terpisah, Pjs. Wakil Direktur Pusdai Jabar Ir. H. D. Sodik Mudjahid, M.Sc., mengatakan, sebenarnya isu bom di lingkungan Pusdai Jabar bukan yang pertama kali. Dulu, sebelum ada isu bom di Bandung Supermal (BSM), Pusdai sempat pula ditelefon oleh seseorang yang menginformasikan ada bom di ruangan tertentu di Pusdai.

"Kami menduga kuat, itu hanya pekerjaan orang iseng. Bahkan, tidak menutup kemungkinan suatu saat ada yang menelefon bahwa di Pusdai Jabar ada bom nuklir yang siap meledak," kata Sodik, sambil tertawa. Solusi tepat

Dalam ceramahnya, Adi Sasono mengatakan, upaya memberlakukan mata uang dinar dan dirham di Indonesia maupun di negara-negara yang mayoritas berpenduduk Muslim sesungguhnya merupakan langkah yang tepat.

"Krisis sekarang ini, solusinya antara lain memberlakukan mata uang dinar dan dirham," tutur Adi Sasono.

Sementara itu, pembicara seminar yakni Prof. Dr. Hakimi Ibrahim mengatakan, pemberlakukan dinar dan dirham itu merupakan upaya mengikuti sunnah Rasulullaah saw.. dan suatu ikhtiar untuk mengembalikan perekonomian sebagaimana pada masa jaya umat Islam dulu.

"Jika kita perkenalkan dinar dan dirham, itu bermakna kita telah mengembalikan sistem mata uang Islam," ujar Guru Besar University Sains Malaya ini.

Dalam seminar itu, pihak Murabitun Nusantara yang dipimpin Achmad Iwan Ibrahim Adjie, juga menyebarkan contoh mata uang dinar dan dirham tersebut kepada para peserta seminar dan rakorwil. Achmad Iwan menceritakan pula pengalamannya menggunakan atau bertransaksi dengan dinar dan dirham di sejumlah negara.

Pada siang harinya diselenggarakan rakorwil yang membahas materi tentang perekonomian dan keorganisasian ICMI Orwil Jabar. Dalam bidang ekonomi, sempat pula dikaji tentang persoalan mata uang dinar dan dirham serta dampak positifnya bagi upaya mengatasi krisis multi dimensi di Indonesia.

 

Last Updated: 05/11/02 ©NE2002

 

Gold Dinar Research Group